Setelah itu, sayuran atau buah yang telah di-blanching diangkat dan langsung dicelupkan ke dalam air es (proses ini dikenal sebagai shocking atau refreshing).
Proses ini penting untuk menghentikan pemasakan lebih lanjut dan menghambat aktivitas enzimatik yang dapat menyebabkan kebusukan.
Dengan menggunakan teknik ini, warna hijau pada sayuran tetap terjaga setelah pengolahan.
Selain itu, sayuran yang telah di-blanching biasanya disajikan dalam keadaan dingin dan sering digunakan untuk proses pengalengan, pengeringan, atau pembekuan.
Metode Blanching
Ada tiga metode blanching yang biasa digunakan, yaitu:
- Blanching dengan Air Panas (Hot Water Blanching)
Metode ini sebenarnya mirip sekali dengan proses perebusan biasa dan cukup efisien.
Namun, kekurangan dari metode ini adalah hilangnya komponen bahan pangan yang mudah larut dalam air serta bahan yang tidak tahan panas.
Temperatur yang digunakan normalnya berkisar antara 70-100 derajat Celsius.
Peralatan yang diperlukan juga cukup sederhana, untuk melakukannya hanya membutuhkan penutup dan panci besar.
Metode ini juga merupakan salah satu yang paling murah.
- Blanching Dengan Uap Air Panas (Steam Blanching)
Metode ini sering digunakan karena lebih sedikit kehilangan komponen bahan pangan yang mudah larut dalam air atau bahan yang tidak tahan panas seperti vitamin, protein, dan mineral.