Senin, 22 Desember 2025

Nasi Uduk Betawi, Kelezatan Yang Menguak Sejarah Di Setiap Gigitannya

Photo Author
- Selasa, 4 Juni 2024 | 12:35 WIB
Nasi Uduk Betawi pada awalnya disebut "Nasi Hainan" atau "Nasi Kuning" karena pengaruh dari masyarakat Tionghoa dan Melayu. (Instagram / @nasiudukbetawikebonsirih)
Nasi Uduk Betawi pada awalnya disebut "Nasi Hainan" atau "Nasi Kuning" karena pengaruh dari masyarakat Tionghoa dan Melayu. (Instagram / @nasiudukbetawikebonsirih)

PANDE.co.id - Di antara ragam kuliner Indonesia yang menarik perhatian, Nasi Uduk Betawi tampil sebagai salah satu primadona kuliner yang kaya akan sejarah dan cita rasa yang tiada tandingannya.

Seiring dengan gemanya dalam panggung kuliner nasional, perjalanan sejarah Nasi Uduk Betawi memperlihatkan betapa makanan ini bukan sekadar santapan, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Betawi.

Nasi Uduk Betawi, meskipun populer di seluruh Indonesia, memiliki akar yang dalam di kawasan Betawi, ibukota Jakarta.

Namun, untuk benar-benar memahami kelezatan yang terkandung di setiap butir nasi, kita perlu mempelajari jejak sejarahnya.

Sejarah Nasi Uduk Betawi merunut kembali ke masa kolonial, saat para pedagang Cina, Arab, dan India mulai bermukim di Batavia (nama lama Jakarta).

Mereka membawa serta rempah-rempah, bumbu, dan teknik memasak yang khas.

Para pendatang ini dengan cermat memadukan budaya kuliner mereka dengan bahan-bahan lokal, menciptakan sinergi rasa yang memukau.

Nasi Uduk Betawi pada awalnya disebut "Nasi Hainan" atau "Nasi Kuning" karena pengaruh dari masyarakat Tionghoa dan Melayu.

Namun, seiring berjalannya waktu, hidangan ini bertransformasi menjadi Nasi Uduk, dipengaruhi oleh keberagaman budaya yang ada di Jakarta.

Komposisi rempah-rempah khas Betawi seperti ketumbar, kunyit, dan serai memberikan sentuhan khas yang membedakan Nasi Uduk Betawi dari hidangan serupa di daerah lain.

Tak hanya sekadar makanan harian, Nasi Uduk Betawi juga melambangkan kebersamaan dan keragaman budaya yang ada di Jakarta.

Saat ini, hidangan ini tidak hanya disajikan di warung-warung pinggir jalan, tetapi juga di restoran mewah, menyatukan beragam lapisan masyarakat dalam satu meja.

Kini, ketika kita menikmati sepiring Nasi Uduk Betawi yang harum dan gurih, kita tidak hanya menikmati kenikmatan kuliner, tetapi juga menghargai warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan setiap suapan, kita merasakan kelezatan yang telah mempertautkan sejarah dan cita rasa, membuat Nasi Uduk Betawi tetap menjadi ikon kuliner yang tak tergantikan di Jakarta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Irfan Saemy

Tags

Terkini

Terpopuler

X