Pertama, pendidikan perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Dengan memiliki dasar yang kuat, generasi Z akan lebih siap menghadapi tantangan yang kompleks dan membuat keputusan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pendidikan harus mendorong generasi Z untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan tanggung jawab dan pemecahan masalah.
Misalnya, melalui kegiatan seperti english club, debat, atau kegiatan kewirausahaan, generasi Z dapat belajar menjadi mandiri, berkomunikasi dengan baik, dan memiliki inisiatif tinggi.
Selain itu, peran guru juga sangat penting dalam meningkatkan kemandirian generasi Z.
Guru perlu memberikan tugas yang memerlukan pemikiran kreatif dan pemecahan masalah, serta memberikan ruang untuk generasi Z untuk berkontribusi dalam pembelajaran.
Guru juga dapat menjadi mentor yang membimbing generasi Z dalam mengembangkan keterampilan berpikir mandiri, bertanggung jawab, dan berkomunikasi secara efektif.
Terakhir, keluarga juga memiliki peran penting dalam membentuk kemandirian generasi Z.
Keluarga dapat memberikan dukungan dan dorongan untuk mengembangkan sikap mandiri dengan memberikan ruang bagi generasi Z untuk mengambil keputusan, menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga, dan memiliki kegiatan yang melibatkan tanggung jawab.
Selain itu, keluarga juga dapat mengajarkan pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, ketekunan, dan kerja keras.
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan kemajuan teknologi, kemandirian generasi Z sangat penting bagi keberhasilan mereka di masa depan.
Pendidikan di Indonesia perlu berperan aktif dalam membantu generasi Z untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi kompleksitas dunia yang semakin cepat.
Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan generasi Z dapat menjadi pilar masyarakat yang tangguh dan siap bersaing dengan generasi muda dari negara-negara lain.
