Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama BBM bersubsidi, juga terkait erat dengan nilai tukar Rupiah.
Meski situasi ini memunculkan kekhawatiran, Puteri Anetta Komarudin menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk panik.
Langkah-langkah konkret telah diambil, dan upaya terus dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Seiring dengan itu, diharapkan bahwa Rupiah akan kembali menguat dan situasi ekonomi akan menjadi lebih stabil.
Dalam hal ini, peran Bank Indonesia dan pemerintah sangat penting dalam mendukung sektor UMKM dan sektor lainnya yang rentan terdampak oleh fluktuasi nilai mata uang.