Senin, 22 Desember 2025

Sepetik Kisah Di Kuningan Dan Senayan Jakarta, Dahulu Tempat Tinggal Para Pengusaha Susu

Photo Author
- Senin, 27 Mei 2024 | 08:35 WIB
Ilustrasi peternakan sapi perah. (Pexels / Helena Lopes)
Ilustrasi peternakan sapi perah. (Pexels / Helena Lopes)

PANDE.co.id - Jakarta, kota terbesar di Indonesia yang terus berkembang, memiliki sejarah yang kaya akan kisah-kisah perubahan sosial dan ekonomi.

Di tengah gemerlapnya gedung-gedung pencakar langit, tersimpan cerita-cerita sederhana namun berarti tentang perjuangan dan ketekunan masyarakat Betawi yang berperan dalam membentuk wajah Jakarta yang kita kenal sekarang.

Salah satu cerita menarik adalah tentang pengusaha susu Betawi yang dahulu bermukim di daerah Kuningan dan Senayan, kawasan yang kini dikenal sebagai pusat bisnis ternama di Jakarta.

Menurut sejarawan Betawi, Abdul Chaer, dalam bukunya "Betawi Tempo Doeloe: Menelusuri Sejarah Kebudayaan Betawi," daerah Kuningan dan Senayan pada masa lampau dikenal sebagai wilayah di mana penduduk lokal banyak yang memelihara sapi perah.

"Tempo dulu, di daerah Kuningan, yang sekarang terkenal dengan nama Segitiga Emas, banyak penduduk yang memelihara sapi perah," tulis Abdul Chaer.

Para pengusaha susu Betawi ini memelihara sapi-sapi mereka dengan penuh dedikasi.

Sapi-sapi tersebut diberi makan yang cukup dan kesehatannya selalu dikontrol oleh petugas dinas peternakan.

Setiap hari, sapi-sapi ini diperah susunya, kemudian susu tersebut dijual kepada para langganan di daerah Tanah Abang dan Menteng.

Abdul Chaer mencatat bahwa susu tersebut dikemas dalam botol khusus dan diantar kepada para langganan atau dijajakan dengan menggunakan sepeda.

Tidak hanya di Kuningan, di Senayan juga terdapat penduduk Betawi yang memelihara sapi perah untuk dijual susunya.

Hingga awal 1990-an, di Kuningan masih ada beberapa orang yang tetap bertahan memelihara sapi perah.

Namun, perkembangan pesat di wilayah ini menyebabkan berkurangnya lahan hijau yang tumbuh rumput, sehingga para peternak kesulitan memberikan pakan untuk sapi mereka.

Saat ini, seluruh wilayah Kuningan telah berubah menjadi bangunan besar dan mewah, menandai akhir dari era peternakan sapi perah di daerah tersebut.

"Sekarang ini, sudah tidak ada lagi orang yang memelihara sapi karena seluruh wilayah Kuningan sudah berubah menjadi bangunan besar dan mewah," ungkap Abdul Chaer.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adrianus Waranei Muntu

Tags

Terkini

Terpopuler

X