LOMBOK TENGAH, PANDE.co.id - Ketika Anda berlibur di sekitar pantai-pantai indah di kawasan Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Anda akan menemui dua perkampungan yang memikat.
Dua perkampungan itu adalah perkampungan adat yaitu Desa Ende dan Desa Sade, yang dihuni oleh Suku Sasak.
Terletak hanya sekitar 20 menit perjalanan dari Bandara Internasional Lombok dengan mobil atau motor, kedua desa ini menawarkan pengalaman budaya yang memukau.
Suku Sasak adalah suku asli Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Desa Ende adalah salah satu destinasi yang bisa Anda kunjungi.
Menurut sejarah, 'ende' dalam bahasa Sasak berarti tameng.
Desa ini dihuni oleh sekitar 29 kepala keluarga dengan total 135 penduduk, yang sebagian besar adalah suku Sasak.
Mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani, peternak, dan penenun.
Di Desa Ende, Anda dapat menyaksikan pertunjukan alat musik genggong dan perisaian yang merupakan bagian dari seni budaya mereka.
Desa ini masih menjalani kehidupan tradisional yang kental.
Salah satu daya tarik khusus Desa Ende adalah rumah-rumah tradisional mereka yang tetap terjaga keasliannya.
Bangunan-bangunan seperti bale tani (rumah tinggal tradisional), bale jajar (tempat pertemuan), berugak (gazebo tradisional), bale alang (tempat penyimpanan padi dan hasil panen), dan jejangak (menara pantau) masih menggunakan bahan-bahan tradisional seperti atap dari daun ilalang kering, pagar bambu, dan lantai dari tanah yang dilapisi kotoran sapi.
Semua ini mencerminkan kerja keras masyarakat Sasak yang sebagian besar adalah petani.
Tak jauh dari Desa Ende, sekitar 5 menit perjalanan, Anda akan tiba di Desa Sade.
Artikel Terkait
Pura Gunung Pengsong, Wisata Alternatif di Pulau Lombok
Mandalika, Berawal Dari Legenda Menuju Pusat Ekonomi Pariwisata Indonesia
Pesona Lombok, Mengunjungi Sembalun dan Taklukkan Rinjani Seven Summits
Sebuah Eksplorasi Budaya Nusantara, Mengenal Tradisi Kawin Culik Suku Sasak di Lombok