PANDE.co.id - Ayam kampung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner tradisional Indonesia.
Kelebihan utama dari ayam kampung adalah tekstur dagingnya yang kokoh, yang tidak mudah hancur ketika dimasak.
Meskipun begitu, harga daging ayam kampung cenderung lebih tinggi dibandingkan ayam broiler karena memerlukan waktu pemeliharaan yang lebih lama, yakni hingga 6 bulan sebelum bisa dipanen.
Bagi mereka yang tertarik untuk memulai bisnis ternak ayam kampung, ada beberapa langkah yang perlu diikuti.
Berikut adalah panduan praktis untuk memulai bisnis ternak ayam kampung.
1. Pemilihan Lokasi Dan Kandang
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih lokasi yang strategis untuk membangun kandang ayam kampung. Pastikan kandang tersebut tidak menghasilkan bau yang mengganggu lingkungan sekitarnya. Pilihan terbaik adalah memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk mendirikan kandang.
2. Jenis Ayam Dan Pakan
Ketika memilih ayam kampung untuk beternak, pastikan Anda memilih jenis ayam kampung murni. Ayam kampung murni cenderung lebih kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Untuk pakan, Anda dapat memberikan berbagai jenis makanan seperti bekatul, sisa nasi, atau makanan sisa lainnya. Tambahkan protein dengan memberikan tepung Kentucky, dan jangan lupa menyediakan hijauan sebagai tambahan pakan.
3. Pemilihan Indukan Dan Pembesaran Anakannya
Pisahkan ayam betina yang akan digunakan untuk pembiakan dan pembibitan. Disarankan memiliki setidaknya dua ekor ayam betina untuk meningkatkan tingkat reproduksi. Lakukan penetasan dan pembesaran anak ayam sesuai dengan kebutuhan.
4. Pemanfaatan Lahan Kosong Dan Sisa Makanan
Manfaatkan lahan kosong di sekitar kandang untuk membiarkan ayam kampung mencari makanan secara alami. Gunakan juga sisa-sisa makanan yang tidak terpakai sebagai pakan tambahan.
5. Manajemen Bertelur Dan Pemeliharaan Indukan