Senin, 22 Desember 2025

Sulfikar Amir: Dosen Tidak Bisa Diperlakukan Sebagai Pegawai Pemerintah, Karena Mengurangi Independensi Mereka

Photo Author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 12:00 WIB
Sosiolog Sulfikar Amir di dalam podcast milik Total Politik. (Instagram / @totalpolitikcom)
Sosiolog Sulfikar Amir di dalam podcast milik Total Politik. (Instagram / @totalpolitikcom)

PANDE.co.id - Sebuah sorotan tajam terhadap kerugian menjadi dosen berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) muncul dari Sulfikar Amir, seorang sosiolog.

Menurutnya, status PNS memberikan dampak serius terhadap kebebasan akademik para dosen, menghambat kreativitas dan eksplorasi dalam dunia akademis.

Dilansir dari reels instagram @totalpolitikcom, Sulfikar Amir menjelaskan bahwa dosen yang memiliki status sebagai pegawai pemerintah cenderung terbatas dalam eksplorasi ilmiahnya.

Mereka diperlakukan sebagaimana pegawai birokrasi, yang mengakibatkan kehilangan kebebasan akademik yang seharusnya menjadi inti dari peran dosen.

"Dosen yang memiliki status sebagai pegawai pemerintah, itu tidak akan pernah bisa memiliki kebebasan akademik yang sempurna. Lu ga bisa jadi peneliti yang kreatif, kalo lu ga punya kebebasan akademik," ungkap Sulfikar Amir.

Menurutnya, esensi menjadi seorang dosen adalah kemampuan untuk terus melakukan eksplorasi terhadap bidang-bidang baru dan masalah-masalah baru.

Proses riset yang dilakukan oleh seorang dosen melibatkan berbagai risiko, termasuk risiko gagal dan perlu untuk mengulang.

Oleh karena itu, memberikan kebebasan kepada dosen untuk menjalankan riset dengan tanpa hambatan sangat penting.

"Jadi ga bisa gitu, dosen diperlakukan seperti pegawai pemerintah atau pegawai birokrasi. Karena pegawai birokrasi itu kan rutinitas yang dilakukan setiap hari, sementara dosen itu kan selalu melakukan eksplorasi terhadap bidang-bidang baru, masalah-masalah baru," tambahnya.

Sulfikar Amir berpendapat bahwa kebebasan akademik dapat diperoleh dengan mengurangi beban mengajar dan menghindari intervensi politik yang dapat menghambat proses eksplorasi ilmiah.

Menurutnya, kebebasan ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi dalam dunia akademis.

"Kemudian proses riset itu dilakukan dengan berbagai resiko, termasuk resiko gagal, mengulang lagi dan sebagainya. Makanya dosen harus diberikan kebebasan untuk melakukan riset itu. Dan kebebasan akademik itu didapatkan dengan mengurangi beban mengajar dan kemudian mengurangi intervensi-intervensi politik," tegasnya.

Pernyataan Sulfikar Amir ini memberikan pandangan tentang kompleksitas peran seorang dosen, terutama yang berstatus PNS, dalam menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan dan inovator di dunia pendidikan tinggi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Onny Chandra Firdaus

Tags

Terkini

Terpopuler

X