Setelah memangku jabatan selama tiga tahun, Gan Djie wafat.
Jabatannya sebagai kapiten digantikan oleh istrinya, Nyai Gan Djie.
Nyai Gan Djie pun terus melestarikan budaya minum teh di depan kantor kapiten.
Dengan begitu, pasangan ini tidak hanya membangun sebuah tradisi minum teh yang khas, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi komunitas mereka dan sejarah Kota Jakarta.
Nyai Gan Djie sendiri diketahui memangku jabatan sebagai kapiten selama 12 tahun.
Budaya minum teh di Patekoan adalah cerminan keramahan dan kemurahan hati, serta contoh nyata bagaimana kebaikan sederhana dapat membentuk sejarah dan identitas suatu tempat.
Dengan menjaga tradisi ini tetap hidup, kita juga merayakan warisan budaya yang kaya dan berharga bagi Jakarta.