PANDE.co.id - GPIB Pniel Pasar Baru, yang lebih dikenal sebagai Gereja Ayam, merupakan salah satu bangunan peninggalan Hindia Belanda yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Gereja ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol sejarah dan toleransi antar umat beragama di Batavia.
Nama Gereja Pniel diambil dari Alkitab, tepatnya dari Kitab Kejadian 32:22-32, yang mengandung makna 'Persekutuan'.
Gereja ini didirikan antara tahun 1913 dan 1915, menggantikan kapel kecil yang sudah ada sejak tahun 1856.
Sejarah Berdirinya Gereja Ayam
Gereja Ayam awalnya didirikan sebagai tempat ibadah bagi penghuni panti jompo yang dibangun oleh pemerintah Belanda.
Pada masa itu, umat Protestan dari kalangan rakyat jelata kesulitan mendapatkan tempat beribadah yang memadai.
Berbeda dengan Gereja Immanuel di Gambir, yang hanya dapat diakses oleh para pejabat Hindia Belanda, Gereja Pniel dibangun untuk melayani masyarakat umum.
Pembangunan gereja ini juga dibantu oleh berbagai komunitas, termasuk orang Arab dan Tionghoa yang tinggal di sekitar gereja.
Kerja sama antara berbagai komunitas ini menunjukkan semangat toleransi yang tinggi di Batavia pada masa itu.
Pembangunan gereja ini menjadi antitesis dari eksklusivitas Gereja Immanuel, dan menjadi simbol persatuan di tengah perbedaan.
Asal Usul Julukan "Gereja Ayam"
Julukan "Gereja Ayam" diberikan karena di atap gereja ini terdapat petunjuk arah angin yang berbentuk ayam.
Inspirasi dari simbol ayam ini diambil dari kisah dalam Injil mengenai penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebelum ayam berkokok.
