Senin, 22 Desember 2025

Sering Cemas Tentang Kesehatanmu? Yuk, Belajar Mengukur Tanda-tanda Vital Untuk Mengetahui Kondisi Serta Fungsi Dasar Tubuh Kita

Photo Author
- Senin, 10 Juni 2024 | 22:05 WIB
Alat-alat medis yang biasa digunakan untuk mengukur tanda vital (pexels.com / Mikhail Nilov)
Alat-alat medis yang biasa digunakan untuk mengukur tanda vital (pexels.com / Mikhail Nilov)

Tak lain dan tak bukan, tentunya suhu tubuh lah yang pasti akan dicek terlebih dulu.

Mengetahui suhu tubuh pasien sangat penting bagi para tenaga medis untuk menentukan langkah pengobatan apa yang pertama-tama harus dilakukan.

Penanganan medis yang akan kamu terima pertama kali umumnya sangat bergantung terhadap apakah suhu tubuh anda normal, rendah atau tinggi.

Suhu tubuh normal bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kelamin, aktivitas terbaru, konsumsi makanan dan minuman, serta aktivitas yang dilakukan selama seharian.

Bagi perempuan, tahap siklus menstruasi juga sangat berpengaruh dalam naik atau turunnya suhu tubuh.

Suhu tubuh normal umumnya berkisar antara 97,8°F (36,5°C) hingga 99°F (37,2°C).

Untuk mengukur suhu tubuh, biasanya dilakukan metode pengukuran seperti:

 

  • Oral : Mengukur suhu tubuh dengan metode oral dilakukan dengan menggunakan termometer kaca atau digital.
  • Rektal : Rektal adalah metode pengukuran suhu tubuh yang dilakukan melalui anus, biasanya lebih tinggi 0,5 hingga 0,7°F dibandingkan pengukuran oral.
  • Ketiak : Metode pengukuran di ketiak atau bawah lengan, umumnya lebih rendah 0,3 hingga 0,4°F dibandingkan pengukuran oral.
  • Telinga : Pengukuran suhu tubuh melalui telinga biasanya dilakukan dengan menggunakan termometer khusus untuk mengukur suhu gendang telinga.
  • Kulit : Metode pengukuran suhu tuuh melalui kulit adalah yang paling umum dilakukan dengan menggunakan termometer yang mengukur suhu kulit di dahi.

 

Penyakit yang mudah terdeteksi lewat pengukuran suhu tubuh ialah demam.

Demam ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat lebih dari satu derajat di atas normal, sementara hipotermia terjadi jika suhu tubuh turun di bawah 95°F.

 

Termometer Kaca yang Mengandung Merkuri

Dahulu, thermometer kaca yang mengandung merkuri amatlah popular dikalangan dunia medis karena dikenal cukup akurat dalam mengukur suhu tubuh.

Namun, termometer kaca yang mengandung merkuri kini tidak direkomendasikan karena risiko pecah dan potensi bahaya merkuri bagi kesehatan dan lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agung Risky Pranoto

Tags

Terkini

Terpopuler

X