5. Mas Boediardjo
Mas Boediardjo adalah anggota Mason Bebas yang juga menjabat sebagai sekretaris Boedi Oetomo hingga tahun 1916.
Meskipun tanggal kelahiran dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti, ia dikenal sebagai seorang guru di Kweekschool.
Antara tahun 1916 hingga 1922, ia menjabat sebagai inspektur pembantu pada Inlands Onderwijs, bagian pemerintahan kolonial yang bertanggung jawab atas pendidikan pribumi.
6. Raden Mas Tumenggung Ario Koesoemo Yoedha (1882-1955)
Sebagai bangsawan, Raden Mas Tumenggung Ario Koesoemo Yoedha adalah putra dari Paku Alam V.
Ia menjadi anggota Loji Mataram pada tahun 1909 dan menduduki berbagai posisi dalam kepengurusan loji.
Pada tahun 1930, ia menjadi anggota Pengurus Pusat Tarekat Mason Bebas.
7. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (1908-1993)
Jenderal Polisi (Purn.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pertama di Indonesia, saat namanya masih Kepala Djawatan Kepolisian Negara.
Pada 1952, ia menjadi anggota Loji Indonesia Purwo Daksina. Soekanto juga pernah menjabat sebagai Suhu Agung (Ketua Umum) dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason.
Selain itu, ia juga merupakan Ketua Yayasan Raden Saleh yang merupaka penerus dari Carpenter Alting Stichting.
Ia merupakan salah seorang tokoh Mason Bebas berpengaruh di Hindia Belanda.