PANDE.co.id - Kondisi ekonomi nasional masih dianggap cukup oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dalam Peta Elektoral Pasca Debat Capres dan Cawapres yang dirilis oleh Indikator pada 23-24 Desember 2023 memberikan gambaran yang menarik mengenai pandangan masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi nasional.
Data yang terhimpun melalui survei telepon tersebut memberikan wawasan yang signifikan mengenai persepsi masyarakat terkait kesehatan ekonomi negara.
Berdasarkan hasil survei, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menilai kondisi ekonomi nasional adalah Sangat Baik (3,8%), Baik (27,5%), Sedang (38,3%), Buruk (22,4%), Sangat Buruk (7,7%) dan ada pula yang Tidak Tahu / Tidak Menjawab (0,3%).
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia memiliki pandangan yang cenderung netral terhadap kondisi ekonomi nasional, dengan persentase tertinggi berada pada kategori "Sedang" sebesar 38,3%.
1. Dominasi Penilaian "Sedang"
Sebanyak 38,3% responden menilai kondisi ekonomi nasional sebagai "Sedang."
Hal ini mencerminkan pandangan masyarakat yang mungkin merasa bahwa meskipun ada perkembangan, masih terdapat tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi.
2. Keseimbangan Antara "Baik" dan "Buruk"
Meskipun mayoritas responden cenderung memberikan penilaian "Sedang", terdapat kecenderungan seimbang antara yang menilai "Baik" atau "Sangat Baik" (31,3%) dan yang menilai "Buruk" atau "Sangat Buruk" (30,1%).
Ini menunjukkan perpecahan opini dalam masyarakat terkait kondisi ekonomi nasional.
3. Tantangan Menuju Perbaikan Ekonomi
Dengan adanya persentase yang cukup signifikan pada kategori "Buruk" dan "Sangat Buruk", pemerintah dan para pemangku kepentingan ekonomi memiliki tanggung jawab untuk lebih fokus pada perbaikan dan pemulihan ekonomi bangsa.
Permasalahan yang mendasar perlu diidentifikasi dan solusi konkret harus diimplementasikan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi negara.