PANDE.co.id - Pada kuartal ketiga tahun 2023, Indonesia menunjukkan ketangguhan ekonominya dengan pertumbuhan sebesar 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc), mencerminkan daya tahan di tengah ketidakpastian global.
Meskipun menghadapi perlambatan ekonomi global, perubahan iklim, dan penurunan harga komoditas ekspor, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan merilis berbagai paket kebijakan.
Salah satu fokus utama pemerintah adalah memperkuat sektor UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pada tahun 2023, pemerintah meningkatkan kualitas program KUR dengan menerbitkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023, menciptakan pedoman pelaksanaan KUR yang berkualitas.
Dalam upaya ini, 79% penerima KUR adalah debitur baru, sementara 52% berhasil naik kelas, menunjukkan peningkatan kapasitas usaha UMKM.
Optimalisasi program KUR tidak hanya berfokus pada kualitas tetapi juga pada percepatan penyaluran.
Data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) mencatat bahwa hingga 31 Oktober 2023, penyaluran KUR mencapai Rp 199,88 triliun atau 67,30% dari target Rp 297 triliun.
Tingkat non-performing loan (NPL) terjaga pada 1,63%, menandakan keberhasilan pemerintah dalam menjaga kesehatan program ini.
Sebagai langkah tambahan, pemerintah menerapkan sejumlah strategi kebijakan, termasuk monitoring periodik terhadap penyalur KUR, sinergi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta relaksasi peraturan yang memudahkan pelaksanaan di lapangan.
Weekend banking juga diusulkan untuk mempercepat penyaluran KUR sesuai dengan kebijakan masing-masing penyalur.
Pemerintah berharap bahwa melalui berbagai strategi ini, penyaluran KUR dapat terus ditingkatkan hingga mencapai target Rp 297 triliun pada tahun 2023.
Dengan demikian, KUR tidak hanya menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kontributor positif bagi daya beli masyarakat dan investasi nasional.
