PANDE.co.id - Indonesia terus mendorong pengembangan industri pengolahan minyak atsiri dengan visi menjadi pemain utama di pasar domestik dan global.
Dengan kekayaan tanaman penghasil minyak atsiri tropis, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri ini.
Saat ini, sudah ada 40 jenis tanaman atsiri tropis yang dapat tumbuh di Indonesia, dan 17 di antaranya telah dibudidayakan secara komersial.
Menurut Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, pengembangan minyak atsiri melibatkan rantai nilai yang terintegrasi dari petani hingga industri hilir.
Minyak atsiri merupakan bahan baku utama bagi berbagai industri seperti aromatherapy, flavour, fragrance, cosmetics, dan wellness products.
Produk-produk ini menjadi konsumsi masyarakat dan bahan penolong bagi industri lainnya.
Indonesia telah berhasil meningkatkan ekspor produk minyak atsiri, mencapai USD172,9 juta pada tahun 2022 dengan lima negara tujuan utama ekspornya adalah Amerika Serikat, India, Prancis, Tiongkok, dan Spanyol.
Potensi pasar domestik yang besar dengan lebih dari 270 juta penduduk menjadi daya tarik bagi pengembangan produk turunan minyak atsiri.
Kementerian Perindustrian terus mendukung hilirisasi industri minyak atsiri dengan program inovasi, formulasi, dan penciptaan produk baru.
Salah satu langkah konkret adalah pembentukan Pusat Industri Minyak Atsiri Rakyat (PIMAR) yang akan menyediakan layanan dasar penumbuhan industri secara co-sharing.
PIMAR akan menjadi pusat produksi bersama, inkubasi bisnis, dan pemasaran produk hilir minyak atsiri seperti aromatherapy, flavour, fragrance, cosmetics, dan wellness products.
PIMAR juga akan didukung dengan pasokan bahan baku berkualitas dan analis kimia yang kompeten.
Selain itu, Kementerian Perindustrian senantiasa mendukung Konferensi Nasional Minyak Atsiri Nasional (KNMA) yang mempertemukan para pemangku kepentingan dalam industri minyak atsiri, termasuk periset, peneliti, dan praktisi/wirausaha.
KNMA tahun 2023 diharapkan dapat menciptakan jalinan kolaborasi dan kerja sama pentahelix untuk mendukung pembentukan dan operasional PIMAR.