Lokasi makam Tan Malaka tepat di area pemakaman yang berada di tengah pesawahan terasering yang jauh dari pemukiman warga.
Anda harus turun ke bawah dari jalan raya melewati undakan tangga untuk mencapai makam.
Suasana sejuk, tenang dengan suara gemericik air sungai khas pegunungan akan menyambut Anda setibanya di area pemakaman.
Area makam tidak begitu luas, di antara puluhan pusara yang ada di pemakaman ini, ada satu nisan yang mencolok dan tertulis dengan jelas di nisan tersebut; Ibrahim Datuk Tan Malaka, Pahlawan Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia.
Seperti yang telah disebutkan, makam Tan Malaka pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Sejarah Harry A. Poeze.
Beliau menelusuri sejarah perjuangan Tan Malaka dan menuliskannya di dalam karyanya yang berjudul "Tan Malaka, Gerakan kiri, Dan Revolusi Indonesia".
Selama masa penelitianya, Harry A. Poeze menelusuri jejak perjuangan Tan Malaka dari remaja sampai belau gugur di tangan Tentara Republik Indonesia pada tahun 1949.
Hasil temuan Harry A. Poeze ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah yang pada tahun 2009 melakukan pembongkaran makam.
Pembongkaran ini bertujuan untuk uji forensik dan tes DNA dengan salah satu keturunan keluarga Tan Malaka.
Saat ini, jasad Tan Malaka sudah dipindahkan ke kampung halamannya di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
Pemindahan ini dilakukan oleh ahli waris dan pemerintah daerah pada tahun 2017.
Karena pemindahan tersebut, kini makam Tan Malaka yang ada di Desa Selopanggung hanya digunakan sebagai monumen atau penanda tempat beliau wafat.
