Senin, 22 Desember 2025

Memaknai Sejarah Pembangunan Istana Putih Di Weltevreden, Perjuangan Daendels Sebagai Simbol Keseriusan Pemerintahan Kolonial Belanda

Photo Author
- Rabu, 19 Juni 2024 | 12:35 WIB
Paleis Van Daendels sebagai pusat pemerintahan di Weltevreden. (Pinterest / bintoro hoepoedio)
Paleis Van Daendels sebagai pusat pemerintahan di Weltevreden. (Pinterest / bintoro hoepoedio)

PANDE.co.id - Istana Putih (Het Witte Huis) yang terletak di sebelah timur Lapangan Banteng dibangun oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Pembangunan istana itu dimulai pada 7 Maret 1809, kurang lebih sekitar 215 tahun yang lalu.

Gedung pemerintahan di Weltevreden tersebut merupakan simbol nyata keseriusan pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam menciptakan pusat pemerintahan baru yang lebih sehat.

 

Daendels Menunjuk JC Schultze Sebagai Arsitek

Menurut buku "Masa Lalu Dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia" karya Cor Passhier, Daendels menunjuk kolonel JC Schultze sebagai arsitek utama untuk proyek istana putih.

Schultze kemudian merancang tiga bangunan besar bergaya Empire Style, yang sedang populer di Paris pada saat itu.

Ketiga bangunan tersebut, yaitu bangunan induk, sayap kanan, dan sayap kiri, dibangun sejajar menghadap Lapangan Parade, yang kini dikenal sebagai Lapangan Banteng.

 

Proyek Mandek Saat Daendels Kembali Ke Eropa

Namun, di tengah proses pembangunan, Daendels dipanggil kembali ke Eropa oleh Napoleon Bonaparte pada 1811.

Alhasil proyek pembangunan tersebut sempat terhenti dan mandek.

Gubernur Jenderal penggantinya, Jan Willem Janssens, hanya menutupi atap bangunan yang belum selesai dengan rumbia.

 

Pembangunan Dilanjutkan Oleh LPJ Du Bus De Gisignies

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agung Risky Pranoto

Tags

Terkini

Terpopuler

X