peristiwa

Buntut Maraknya Penjarahan Aset Di Rusunawa Marunda, Warga Pertanyakan Pengawasan Dari Pihak Pengelola Dan Sekuriti.

Rabu, 19 Juni 2024 | 11:35 WIB
Gambaran pencuri yang tengah beraksi membobol rusunawa. (Canva / AI Ilustration)

PANDE.co.id - Penjarahan aset di 500 unit klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, yang terjadi pada siang hari, membuat warga setempat terheran-heran.

Para pencuri tampak tak segan menjarah isi unit rusun tersebut di hadapan publik.

"Kadang ngambilnya bisa siang, pagi atau malam. Mereka (maling) terang-terangan," kata seorang warga Rusunawa yang enggan disebutkan namanya pada Kamis, 13 Juni 2024.

Warga juga mempertanyakan keberadaan pengelola rusunawa saat pencurian terjadi.

Melansir kompas.com, pencurian aset di klaster C ini tidak hanya terjadi dalam sehari, melainkan berlangsung selama dua bulan berturut-turut.

Jarak antara klaster C dengan pos sekuriti dan kantor pengelola tidak terlalu jauh.

Namun, menurut warga, pengelola seolah membiarkan aksi pencurian tersebut hingga semua aset habis tak tersisa.

"Ya, saya enggak tahu ya, apakah oknum itu dapat uang rokok atau gimana," ujar warga tersebut.

"Ya, cuek aja pelaku mah ambil dan bawa (aset rusunawa)," ia melanjutkan.

Eks Kepala Satuan Pelaksana Penertiban UPRS Wilayah II DKI Jakarta, Salfar Ridwan, membenarkan adanya aksi penjarahan yang terjadi pada siang hari.

"Benar, ada juga di siang hari meski intesitasnya lebih sedikit," kata Salfar saat dihubungi, Kamis.

Salfar mengaku sudah menegur langsung para pelaku.

"Justru karena saya sudah sangat kesal, sudah secara persuasif kami melakukan peneguran," ujar Salfar.

"Sampai dengan memberikan contoh bahwa adanya mobil pengangkut barang dari luar rusun yang kami serahkan ke polsek," ia menambahkan.

Salfar juga sudah meminta agar para sekuriti bertindak lebih tegas dalam mencegah tindakan pencurian aset di klaster C, namun upaya tersebut nampaknya tidak membuahkan hasil.

Halaman:

Tags

Terkini