PANDE.co.id - Dunia pendidikan Tanah Air kembali dihebohkan dengan berita tragis; pemukulan seorang senior terhadap juniornya di lingkungan sekolah kedinasan.
Kali ini, insiden yang menggemparkan tersebut terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara.
Seorang taruna asal Klungkung, Bali, berinisial P (19) dikabarkan meninggal pada Jumat, 3 Mei 2024, diduga sebagai korban kekerasan yang dilakukan oleh seorang seniornya.
Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah kedinasan ini mendapat kecaman dan disayangkan oleh banyak pihak.
Keluarga korban telah menyatakan niat untuk menuntut pertanggungjawaban pihak kampus STIP atas kejadian yang menimpa anak mereka.
Mereka mengungkapkan kekecewaan dan menegaskan akan mengambil langkah hukum sebagai bentuk keadilan bagi korban.
Bukan hanya itu, keluarga korban juga menuntut agar pelaku kekerasan tersebut dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.
Nyoman Budi Arto, salah satu anggota keluarga korban, menegaskan bahwa mereka akan memperjuangkan hak anak mereka sampai tuntas.
P, yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, merupakan salah satu taruna sekolah di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini.
Informasi dari keluarga korban mengungkapkan bahwa korban diduga dibawa ke toilet dan mengalami pemukulan oleh seorang senior.
Meskipun motif dari kekerasan tersebut belum jelas, namun luka-luka yang dialami korban menjadi bukti nyata akan kebrutalan yang terjadi.
Nyoman Budi Arto selaku paman korban juga mengungkapkan bahwa ini bukanlah kejadian pertama kali terjadi, namun merupakan yang paling fatal.
Luka lebam yang ditemukan di tubuh korban menjadi bukti akan kekejaman yang dialami.
Meskipun ada lima saksi yang mengetahui kejadian tersebut, namun motif dari pemukulan tersebut masih belum terungkap.