Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Ahmad Wahid, menanggapi tragedi ini dengan menyatakan bahwa budaya kekerasan atau perpeloncoan antar sesama di kampus tersebut telah dihapuskan.
Meskipun demikian, kembali terjadi kasus pemukulan yang menyebabkan kematian seorang siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa meski upaya pencegahan telah dilakukan, namun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.
Tragedi meninggalnya taruna STIP Marunda menjadi pengingat bagi seluruh pihak akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan terbebas dari segala bentuk kekerasan.
Upaya untuk menghindari terulangnya insiden serupa di masa depan harus menjadi prioritas bersama bagi semua pihak terkait, baik pihak sekolah maupun pemerintah.
