Mereka juga mengelak dengan menyatakan bahwa Karnoto sebenarnya telah dipanggil, tetapi pasien tersebut tidak ada di tempat saat dipanggil.
Meskipun ada upaya klarifikasi, insiden ini menimbulkan perasaan kecewa di antara peserta BPJS dan masyarakat setempat.
Mereka merasa bahwa pasien BPJS harus mendapatkan prioritas pelayanan yang sesuai, mengingat pentingnya akses yang cepat dan tepat terhadap layanan kesehatan.
Kasus ini mengingatkan kita tentang perlunya menjaga integritas dan transparansi dalam sistem pelayanan kesehatan, serta menegaskan pentingnya memperlakukan semua pasien dengan adil, tanpa memandang status kepesertaan asuransi kesehatan mereka.
Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan untuk memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang setara dan tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif.