PANDE.co.id - Sejumlah daerah di Sulawesi Selatan dilanda banjir, menimbulkan korban jiwa dan kerugian material.
Kabupaten Sidrap dan Luwu terkena dampak terparah, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai tujuh orang.
Salah satu korban yang teridentifikasi adalah Ali, seorang penduduk Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap.
Banjir juga menyebabkan dua rumah di Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue, hanyut terbawa arus banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, Sudarmin, mengungkapkan bahwa satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang terjadi sekitar pukul 03.00 WITA pada Jumat, 3 Mei 2024.
Curah hujan tinggi menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai, merendam tiga kecamatan.
Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga merusak infrastruktur. Di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, lima jembatan rusak dan terbawa arus banjir.
Tiga jalan penghubung desa juga tertutupi longsor. Bahkan, dua ekor sapi di Dusun 4 Lemo ikut terbawa arus banjir.
Kecamatan Pitu Riawa juga terdampak. Di Desa Kalempang, 97 rumah warga terendam banjir, sementara 400 rumah di Desa Bulu Cenrana mengalami nasib serupa.
Di Kecamatan Dua Pitu, dua rumah hanyut terbawa arus banjir di Desa Kampale.
Sudarmin menjelaskan bahwa evakuasi terhadap warga yang terdampak dan penilaian situasi sedang dilakukan.
Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 91 warga terdampak banjir dan longsor di beberapa daerah di Sulawesi Selatan.
Wilayah lain di Sulawesi Selatan yang terkena dampak banjir dan longsor antara lain Kabupaten Luwu, Enrekang, dan Wajo. Jumlah korban yang selamat dan meninggal dunia terus diperbarui oleh pihak berwenang.
Hingga sore hari, sebanyak 91 orang berhasil dievakuasi di Wajo, 17 orang di Sidrap, dan 60 orang di Luwu, dengan catatan tujuh orang meninggal dunia.