Dalam sebuah rapat dengan Dewan Guru, Roll dengan tegas bertanya kepada peserta rapat, "Apakah di antara Tuan-Tuan yang hadir disini tidak ada yang lebih merah (berani) Soetomo waktu Tuan-Tuan berumur 18 tahun?".
Pembelaan yang gigih ini mempengaruhi hasil rapat dan Soetomo tidak dipecat dari STOVIA.
Inilah salah satu contoh bagaimana Museum Prasasti Jakarta mengungkap sejarah yang penuh makna dan perjuangan.
Kisah H.F. Roll, pendiri STOVIA yang membela Soetomo, merupakan salah satu bukti keberanian dan ketulusan dalam menjalankan perjuangan pendidikan dan perubahan di masa lalu.
Di bawah tulisan nisan H.F. Roll, terdapat satu tulisan lagi yaitu Frits Roll, medisch student, yang lahir pada 20 Maret 1920 dan meninggal pada 15 Januari 1940.
Belum diketahui dengan jelas mengenai siapa Frits. Namun dari nama keluarga dan makam yang sama dengan H.F. Roll, besar kemungkinan kalau ia adalah keluarga terdekatnya.
