JAKARTA, PANDE.co.id – Tidak banyak yang tahu bahwa Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyimpan banyak misteri.
Dari menjadi tempat kelompok rahasia Freemansory hingga eksekusi pengadilan Gerakan 30 September (G30S), semua itu pernah eksis di gedung ini.
Terletak di Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat, Gedung ini sempat menjadi bekas logegebouw atau Gedung loji Freemasonry pada masa kolonialisme Belanda.
Dalam Buku Menteng: 'Kota Taman' Pertama di Indonesia, Freemasonry dalam nama Belandanya disebut Vrijmetselaar. Sementara, loge berarti loji atau rumah pertemuan.
Menurut Sejarawan Adolf Heuken, loge diartikan sebagai rumah setan dalam bahasa Indonesia.
Gedung itu merupakan tempat pertemuan para anggota Freemasonry.
Freemasonry diketahui sebagai perkumpulan rahasia yang memiliki tujuan-tujuan tertentu untuk mempengaruhi tatanan dunia.
Salah satu anggota Freemasonry yang terkenal di Batavia-nama Jakarta saat itu- adalah Bisschop, seorang walikota Batavia pada tahun 1916-1920.
Untuk mengenangnya, nama Bisschop digunakan dalam taman di Menteng dengan nama Burgemeester Bisschopplein atau sekarang dikenal sebagai Taman Suropati.
Saat itu, Burgemeester Bisschopplein menjadi pusat Menteng sebagai kota taman di Batavia.
Dalam arsitekturnya, terlihat bahwa bangunan loji itu menampakkan struktur yang tegas.
Jika dilihat secara struktural, bangunan ini menampakkan bagian tengah yang memanjang besar, lalu diapit menara besar di bagian kanan dan kirinya.
Dalam konteks tersebut, kesan tegap dan keras menunjukkan wajah arsitektur loji.
