Senin, 22 Desember 2025

Gereja Theresia, Gereja Katolik Khas Menteng

Photo Author
- Sabtu, 14 Oktober 2023 | 20:30 WIB
Gereja Santa Theresia (YouTube/KomSos Theresia)
Gereja Santa Theresia (YouTube/KomSos Theresia)

 

JAKARTA, PANDE.co.id – Gereja Santa Theresia atau Theresia merupakan salah satu gereja Katolik tua yang dibangun sejak masa Pemerintah Kolonial Belanda.

Dilansir dalam Buku Menteng: ‘Kota Taman’ Pertama di Indonesia, gereja yang bertempat di sekitar wilayah Menteng, Jakarta, ini didirikan pada tahun 1934, menurut rancangan Fermont-Cuypers, sejenis biro perancang bangunan.

Kala itu, tepatnya, tahun 1920-an, jumlah jemaat Katolik di sekitar Stasiun Gondangdia, wilayah sekitar Gereja Theresia, telah mencakup 1.130 orang Eropa dan 20 orang Indonesia.

Pada awalnya, gereja tidak langsung didirikan. Para jemaat Katolik bergiat ibadah melalui Sekolah Theresia setiap hari Minggu, sejak tahun 1927.

Kebutuhan akan gereja itu baru diakomodir ketika permintaan membesar.

Fermont Cuypers menjadi perancang bangunan Gereja Theresia. Arsitek yang diutus kala itu adalah Th. Van Oyen.

Sebagai informasi, Cuypers telah merancang dan membangun banyak gereja. Beberapa gereja di antaranya Gereja Katolik di Muntilan (1916); Gereja Hati Kudus di Kubang dan Surabaya (1921); Gereja di Kota Raja Aceh (1922); Gereja S. Antonius di Kotabaru, Yogyakarta dan gereja di Ambarawa (1923).

Cuypers juga merancang kapel Rumah Sakit Caolus di Jakarta (1930) dan hampir seluruh sekolah-sekolah yang dikelola suster-suster Ursulin.

Dalam mendesain Gereja Theresia, Cuypers menyesuaikan bangunannya sesuai dengan gaya khas Menteng tahun 1930.

Bangunan ini diletakkan di atas kapling hoek runcing di antara Halan H Agus Salim  (Theresiakerkweg) dan Jalan Gereja Theresia (Sundaweg). Penempatannya strategis.

Struktur bangunannya mirip dengan rumah biasa, tetapi tetap menunjukkan bentuk-bentuk lancip, terutama untuk menaranya.

Sepintas, bangunan ini ada terpengaruh dari unsur neoghotik, tetapi itu hanya ada pada menara yang dibangun. Sisanya, bangunan ini seperti rumah biasa seperti bangunan Menteng.

Gereja ini membentuk fondasi 63 pal beton yang kedalamannya ditancapkan sedalam 17 meter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agil Kurniadi

Tags

Terkini

Terpopuler

X