Senin, 22 Desember 2025

Tinggi Badan Manusia: Pengaruh Lempeng Epifisis Dan Proses Pertumbuhan Badan Seseorang

Photo Author
- Minggu, 3 Desember 2023 | 17:20 WIB
Posisi lempeng epifisis. (ct-ortho.com)
Posisi lempeng epifisis. (ct-ortho.com)

PANDE.co.id - Tinggi badan manusia merupakan hasil dari proses kompleks yang melibatkan lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan.

Lempeng ini, yang terletak di ujung tulang panjang, memainkan peran kunci dalam pertumbuhan tinggi badan.

Pande.co.id akan menjelajahi bagaimana lempeng epifisis mempengaruhi pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Pertumbuhan tinggi badan manusia dimulai sejak masa kandungan hingga akhir usia pubertas.

Menurut Adinda Rizki di Gramedia.com, lempeng epifisis berperan penting dalam menyediakan area untuk pembentukan sel tulang baru, yang dikenal sebagai osteoblast.

Osteoblast inilah yang merangsang pertumbuhan tinggi badan dengan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi.

Lempeng epifisis terdiri dari beberapa zona lapisan, termasuk daerah sel istirahat dan zona proliferasi.

Daerah sel istirahat berada di dekat epifisis ujung tulang panjang, sementara zona proliferasi menjadi tempat pembelahan sel dan pertumbuhan tulang.

Sel-sel yang membelah di zona proliferasi bergerak ke arah batang tulang, menuju area hipertrofi di mana tulang mengeras setelah menyimpan mineral penting.

Pertumbuhan tinggi badan manusia secara umum diukur dari titik tertinggi kepala hingga tulang kalkaneus atau tumit.

Masa pertumbuhan tinggi badan yang paling cepat terjadi pada dua tahun pertama kehidupan, di mana tinggi badan bisa bertambah hingga 20 cm pada usia satu tahun dan 10 cm pada usia dua tahun.

Selanjutnya, pertumbuhan tinggi badan melambat setelah usia dua belas tahun, dengan pertumbuhan sekitar 6 cm per tahun.

Masa pubertas membawa lonjakan pertumbuhan lagi, mencapai puncaknya sekitar usia enam belas tahun, sebelum melambat dan berhenti total pada usia delapan belas hingga dua puluh tahun.

Hal ini terjadi karena menutupnya lempeng-lempeng epifisis di dalam tubuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Vender Liwe

Tags

Terkini

Terpopuler

X