JAKARTA, PANDE.co.id - Kota Tua Jakarta, yang kaya akan sejarahnya, kembali menjadi saksi perhelatan budaya yang istimewa.
Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) menjadi tuan rumah bagi pameran "Jejak Memori Gempita Layar Perak Jakarta" yang berlangsung mulai dari 9 hingga 22 Oktober 2023.
Pameran ini menawarkan kisah menarik mengenai sejarah perfilman Nusantara, dari era Hindia Belanda hingga masa kini.
Kurasi pameran ini dikerjakan oleh Hendra Kaprisma, seorang kurator berpengalaman yang juga merupakan dosen di Jurusan Sastra Rusia UI.
Dengan tema dan timeline yang dirancang secara cermat, pengunjung akan dibawa mengelilingi enam era berbeda yang memiliki peran penting dalam perkembangan perfilman di Jakarta.
Pertama, "Era Hindia Belanda: Memori Keemasan Masa Batavia" mengenang kejayaan perfilman di masa kolonial.
Kemudian, "Era Jepang: Dari Propaganda hingga Pengaruh Budaya" mengupas dampak pendudukan Jepang pada perfilman lokal.
Selanjutnya, "Era Awal Kemerdekaan: Perjuangan dan Pemulihan" menggambarkan semangat perjuangan bangsa.
Setelah itu, ada "Era Orde Lama: Agenda dan Kebijakan Pemerintah" memberikan wawasan tentang politik perfilman dalam era Orde Lama.
"Era Orde Baru: Transformasi dalam Perfilman dan Bioskop" mengulas perubahan signifikan yang terjadi di industri ini.
Dan terakhir, "Era Reformasi-sekarang: Perubahan dan Tantangan" membahas tantangan yang dihadapi perfilman Indonesia hingga saat ini.
Pada pembukaan pameran, Hendra Kaprisma mengajak para undangan untuk menjelajahi setiap era yang ditampilkan dalam pameran ini.
Ia berharap pameran ini tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga menggugah kenangan dan nostalgia tentang kota Jakarta yang terus berubah.
Galih Hutama Putra, Ketua Satuan Pelaksana (Satlak) Koleksi, Edukasi, dan Informasi UP Museum Kesejarahan, mengungkapkan, "Kelebihan pameran ini adalah menceritakan tentang tema kontemporer Kota Jakarta yang sebelumnya belum banyak di ekspos ke masyarakat."