PANDE.co.id - Sejarah Indonesia yang panjang dan penuh perjuangan memiliki banyak jejak berharga yang masih dapat kita saksikan hingga hari ini.
Salah satunya adalah Museum Sumpah Pemuda yang terletak di Jl. Kramat Raya No. 106, Senen, Jakarta Pusat.
Museum ini tidak hanya menjadi penjaga sejarah, tetapi juga tempat yang sarat makna dalam pergerakan pemuda Indonesia.
Sekilas Sejarah Gedung Museum Sumpah Pemuda
Gedung Museum Sumpah Pemuda memiliki latar belakang sejarah yang kaya.
Pada masa Hindia Belanda, gedung ini dimiliki oleh Sie Kong Liong.
Namun, peran sejarah gedung ini semakin mencolok ketika menjadi markas Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
PPPI aktif mengadakan diskusi-diskusi, terutama tentang revolusi.
Salah satu revolusi yang paling sering dibahas adalah Revolusi Prancis yang menjadi pusat perdebatan.
Selain Revolusi Prancis, PPPI juga sering membahas revolusi-revolusi lainnya, seperti Revolusi Amerika (1776), Revolusi Cina (1911), dan Revolusi Rusia (1917).
Gedung ini menjadi tempat penting di mana pemuda Indonesia berdiskusi, memahami sejarah perjuangan, dan merencanakan langkah-langkah pergerakan.
Peran Gedung Kramat 106 dalam Pergerakan Pemuda
Sejak tahun 1927, Gedung Kramat 106 sering digunakan oleh berbagai organisasi pergerakan pemuda untuk melaksanakan berbagai kegiatan perjuangan.
Tokoh-tokoh besar, seperti Soekarno dan para tokoh Algemeene Studie Club Bandung, sering hadir di gedung ini untuk membahas strategi perjuangan dengan para pemuda.