Pemilik hotel berperan ganda sebagai 'ayah', 'ibu', atau 'bibi', menjadikan pengalaman menginap lebih seperti berkunjung ke rumah keluarga.
Mereka juga mengedepankan prinsip gemeenschappelijke tafel atau meja bersama.
4. Roemah Makan, Sentuhan Khas Masyarakat Indonesia
Beberapa hotel pada masa itu dimiliki dan dikelola oleh masyarakat Indonesia.
Istilah "Roemah Makan" digunakan untuk menyebut hotel, mencerminkan kekayaan budaya dan multikulturalisme dalam menyajikan layanan penginapan.
Ini juga menjadi bukti integrasi antara unsur lokal dan konsep akomodasi.
5. Hotel Profesional, Kemegahan Di Era 1900-an
Pada awal abad ke-20, muncul hotel-hotel megah di Batavia yang membawa nama hotel internasional.
Hotel-hotel ini dikelola secara profesional, menawarkan standar kualitas tinggi dengan harga yang sesuai.
Pemiliknya adalah investor dari Eropa, memberikan sentuhan kemewahan dan modernitas dalam pengelolaan hotel.
Kisah-kisah ini memberikan gambaran tentang evolusi hotel di Indonesia, dari tradisi kerajaan hingga pengaruh modernitas pada awal abad ke-20.
Melalui perjalanan waktu, hotel-hotel tempo doeloe tetap menjadi saksi bisu dari perubahan budaya dan sejarah yang membangun Indonesia seperti yang kita kenal saat ini.
