KARANGASEM, PANDE.co.id - Gunung Agung, puncak tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian mencapai 3.142 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu keajaiban alam yang menjadi daya tarik utama di Indonesia.
Terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, gunung ini tidak hanya menghadirkan pesona alam yang memukau, tetapi juga memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Gunung Agung Sebagai Gunung Berapi
Gunung Agung adalah gunung berapi tipe stratovulkan yang dikenal dengan kawahnya yang sangat besar dan dalam.
Kawah tersebut sering kali memuntahkan asap dan uap air, menciptakan pemandangan spektakuler sekaligus menegangkan.
Keberadaan gunung berapi ini selalu menjadi sorotan, terutama karena sejarah letusan dahsyatnya.
Salah satu peristiwa penting terjadi pada 11 April 2018 pukul 09.04 WITA, ketika Gunung Agung meletus dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 500 meter ke udara.
Letusan ini mengingatkan semua orang akan potensi bahaya alam yang dapat timbul kapan saja.
Selanjutnya, pada 2 Juli 2018 pukul 21.04 WITA, Gunung Agung kembali menghebohkan dunia dengan letusan lain yang melontarkan lahar dengan radius mencapai 2 kilometer.
Pura Besakih, Pura Luhur Di Sekitar Gunung Agung
Meskipun ada potensi bahaya, Gunung Agung menawarkan berbagai kegiatan menarik bagi para wisatawan yang berkunjung.
Pura Besakih, yang terletak di kaki Gunung Agung, adalah salah satu tempat yang sangat disarankan untuk dikunjungi.
Pura ini sering menjadi lokasi upacara keagamaan yang megah, dan puncaknya terjadi saat bulan purnama dalam perayaan Odalan.
Selain Pura Besakih, Gunung Agung juga dikelilingi oleh pura-pura yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi, seperti Pura Pasar Agung dan Pura Luhur Tohlangkir.
