LOMBOK UTARA, PANDE.co.id - Pulau Lombok, selain terkenal dengan pesona alamnya yang memukau, juga dikenal sebagai pulau seribu masjid.
Di sepanjang perjalanan di Pulau Lombok, Anda akan menemui banyak masjid yang menjadi bagian penting dari budaya dan sejarah pulau ini.
Salah satu masjid yang memiliki nilai sejarah yang tinggi adalah Masjid Bayan Beleq, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara.
Masjid Bayan Beleq adalah masjid tertua di Pulau Lombok.
Meskipun bangunannya sederhana, masjid ini memiliki keistimewaan tersendiri dan menjadi salah satu situs bersejarah yang menghiasi Indonesia.
Masjid ini telah berdiri sejak abad ke-17, menjadikannya sebuah bangunan berusia lebih dari 300 tahun.
Masjid Bayan Beleq adalah sebuah cagar budaya yang terkenal dengan istilah 'masjid wetu telu' yang terletak di Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Masjid ini menjadi saksi bisu dari proses penyebaran agama Islam di Pulau Lombok, terutama di wilayah Bayan.
Menurut laman resmi Kemdikbud, sejarah masjid ini melibatkan Sunan Pengging, seorang pengikut Sunan Kalijaga, yang datang ke Lombok pada tahun 1640 untuk menyebarkan agama Islam.
Sunan Pengging kemudian menikahi putri dari kerajaan Parwa, yang menyebabkan konflik dengan Raja Goa.
Pada tahun yang sama, Raja Goa menduduki Pulau Lombok, dan Sunan Pengging, yang juga dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi, melarikan diri ke Bayan.
Di desa ini, ia mulai mengembangkan ajarannya, yang kemudian menjadi inti dari aliran yang dikenal sebagai 'waktu telu'.
Meskipun aliran 'waktu telu' tidak lagi ada di Bayan, sebagian warga setempat masih menjalankan beberapa upacara tradisional yang merupakan warisan dari aliran tersebut, seperti upacara sedekah urip dan ritual meminta hujan.
Masjid Kuno Bayan Beleq memiliki konstruksi yang terbagi menjadi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki.