Senin, 22 Desember 2025

Klub Tempo Doeloe, Terus Menerus Membangkitkan Cinta Sejarah dan Budaya Indonesia

Photo Author
- Jumat, 13 Oktober 2023 | 12:30 WIB
Klub Tempo Doeloe (KTD) bersama para pengurus dan anggotanya pada sesi foto dalam sebuah acara diskusi.
Klub Tempo Doeloe (KTD) bersama para pengurus dan anggotanya pada sesi foto dalam sebuah acara diskusi.

JAKARTA, PANDE.co.id - Berbicara sejarah bangsa tentu tidak akan ada habisnya karena sejarah adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas.

Di antara berbagai orang atau kelompok yang membahas sejarah, ada satu komunitas yang bernama Klub Tempo Doeloe.

Klub Tempo Doeloe, yang didirikan pada tanggal 10 April 2010 di Jakarta oleh tujuh pendiri yang penuh semangat, kerapkali mempromosikan rasa cintanya terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

Klub ini, yang didirikan oleh Andrian Pratama, Allan Akbar, Gadis W. Alun, Alexander F.W., Dirgantara Wicaksono, Mahendra Setiawan dan Adrianus W. Muntu, selalu berusaha untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia.

Klub Tempo Doeloe memiliki visi yang kuat, yaitu "Mewujudkan Sejarah dan Budaya Untuk Seluruh Masyarakat".

Untuk mencapai visi ini, mereka memiliki sejumlah misi yang dijalankan dengan penuh semangat.

Salah satu misi utama Klub Tempo Doeloe adalah membangkitkan sejarah dan budaya melalui kegiatan yang bersifat rekreatif-edukatif.

Mereka mempromosikan pengetahuan tentang sejarah dan budaya dengan cara yang menarik dan mudah dicerna, seperti perjalanan wisata ke situs-situs bersejarah dan budaya di seluruh Indonesia.

Hal ini memungkinkan masyarakat untuk merasakan langsung warisan budaya Indonesia.

 

Klub Tempo Doeloe juga berinvestasi dalam masa depan dengan membangkitkan sejarah dan budaya melalui kaderisasi ke seluruh lapisan masyarakat.

Mereka berupaya mendidik dan membentuk individu yang memiliki pemahaman kritis tentang sejarah dan budaya Indonesia.

Terakhir, klub ini mendorong tanggung jawab sosial dengan menumbuhkan sikap kepada masyarakat untuk mempunyai rasa 'memiliki' terhadap situs-situs bersejarah.

Ini bertujuan untuk mencegah hilangnya kekayaan budaya dan sejarah yang ada di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dewa Putu Wijana Astrawan

Tags

Terkini

Terpopuler

X