Senin, 22 Desember 2025

Mindo, Istilah Betawi Tempo Doeloe Untuk Makan Siang Namun Jarang Dilakukan

Photo Author
- Senin, 27 Mei 2024 | 08:55 WIB
Ilustrasi sarapan pagi hari. (Pexels / Adrienn)
Ilustrasi sarapan pagi hari. (Pexels / Adrienn)

Jika pada suatu hari mereka memiliki sisa makanan dari pagi hari, sisa makanan tersebut akan dimakan pada siang hari.

Jika tidak ada sisa, mereka tidak akan memaksakan diri untuk makan.

Kebiasaan ini menunjukkan prinsip hidup hemat dan efisien yang dipegang oleh masyarakat Betawi pada masa itu.

Makna Budaya Di Balik Mindo

Mindo bukan sekadar kebiasaan makan siang, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat Betawi.

Kebiasaan ini menunjukkan rasa syukur dan penghargaan terhadap makanan yang ada.

Mereka tidak terbiasa membuang makanan, sehingga sisa makanan dari pagi hari selalu dimanfaatkan dengan baik.

Mengapa Mindo Jarang Dilakukan Saat Ini?

Perubahan gaya hidup dan pola makan modern telah menggeser kebiasaan mindo di kalangan masyarakat Betawi.

Pola makan tiga kali sehari sudah menjadi standar umum, dan masyarakat cenderung mengonsumsi makanan segar setiap kali makan.

Selain itu, ketersediaan bahan makanan yang lebih melimpah dan kemudahan akses terhadap makanan siap saji membuat kebiasaan mindo semakin jarang dilakukan.

Namun, memahami kebiasaan makan seperti mindo dapat memberikan kita wawasan tentang bagaimana nenek moyang kita menjalani kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih sederhana dan efisien.

Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kebiasaan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih menghargai makanan dan memperkuat ikatan keluarga dalam kehidupan modern.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adrianus Waranei Muntu

Tags

Terkini

Terpopuler

X