Senin, 22 Desember 2025

Bagaimana Islam Menjaga Dimensi-dimensi Keadilan Serta Implementasinya Dalam Kehidupan? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Photo Author
- Rabu, 12 Juni 2024 | 06:00 WIB
Pentingnya memahami keadilan sebagai seorang muslim (Foto : Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim)
Pentingnya memahami keadilan sebagai seorang muslim (Foto : Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim)

 

  1. Berada Pada Titik Moderat

Keadilan juga memiliki makna yang cukup moderat, yaitu mengambil posisi di tengah-tengah.

Seseorang yang adil harus mampu memosisikan dirinya di tengah, tidak membuat keputusan yang terlalu memberatkan atau terlalu meringankan, terutama dalam hal pemberian kompensasi.

Moderasi ini menciptakan keseimbangan dan mencegah adanya kelebihan atau kekurangan yang ekstrim dalam setiap keputusan.

 

  1. Distribusi Secara Proporsional

Keadilan tidak selalu berarti kesamaan hak, bisa saja sesuatu yang berbeda walaupun di zaman yang serba menuntut seperti sekarang ini terutama di kota-kota besar.

hak tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, pengorbanan, tanggung jawab, dan kontribusi individu.

Distribusi yang adil harus mempertimbangkan proporsi yang tepat untuk masing-masing individu, memastikan bahwa setiap orang menerima sesuai dengan apa yang mereka berikan dan butuhkan.

Menurut Capra dan Frondizi, meskipun konsep keadilan bukanlah khasanah tunggal dalam islam, cakupan maknanya dalam islam melampaui konsep yang diajarkan dalam ideologi kapitalisme maupun lainnya.

Keadilan, pada tataran konsepsional filosofis, adalah konsep universal yang dimiliki oleh semua ideologi, ajaran agama, dan berbagai aliran filsafat moral.

Keadilan dalam kapitalisme didasarkan pada kebebasan pasar untuk mengatur dirinya sendiri.

Dan cara mereka melakukannya ialah berdasarkan hukum supply and demand, yang diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

Rasa keadilan dan upaya perealisasiannya bersumber dari substansi peradaban manusia.

Terlepas dari betapa ambigu atau kaburnya makna keadilan dari segi filosofis, teologis, ekonomi, atau hukum.

Jiwa manusia sejatinya memang memiliki rasa keadilan yang mendesak untuk hidup dengan adil dan melindungi apa yang dipandang adil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Risky Pranoto

Tags

Terkini

Terpopuler

X