Senin, 22 Desember 2025

Catur Asrama, Empat Jenjang Perjalanan Hidup Dalam Filosofi Agama Hindu

Photo Author
- Jumat, 5 Januari 2024 | 17:45 WIB
Perkawinan, salah satu tahapan di dalam Catur Asrama. (Pexels / Brian Photography)
Perkawinan, salah satu tahapan di dalam Catur Asrama. (Pexels / Brian Photography)

Dalam tahapan Grhasta, individu memiliki tanggung jawab untuk menjalankan beberapa peran kunci:

  1. Bekerja mencari harta: Grhasta bertanggung jawab untuk bekerja keras guna mencari rezeki dan mengelola keuangan keluarga dengan bijak.

  2. Menjadi pemimpin rumah tangga: Seorang Grhasta harus mampu menjadi pemimpin yang bijaksana dalam mengelola kehidupan keluarga, memastikan keharmonisan dan kesejahteraan anggota keluarga.

  3. Menjadi anggota masyarakat yang baik: Grhasta juga memiliki peran sebagai anggota masyarakat yang aktif dan positif. Mereka diharapkan turut serta dalam kegiatan sosial dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat sekitar.

  4. Melanjutkan keturunan: Salah satu tanggung jawab utama Grhasta adalah melanjutkan keturunan. Dengan memahami arti penting keluarga, mereka berusaha membangun generasi penerus yang berkualitas.

Dengan demikian, tahapan Grhasta bukan hanya sebatas membina rumah tangga secara fisik, tetapi juga melibatkan keterlibatan aktif dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan generasi penerus, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

3. Wanaprastha

Wanaprastha menjadi sebuah tahapan atau fase dalam kehidupan manusia yang menandai persiapan untuk melepaskan diri dari ikatan dunia.

Pada tahapan ini, individu tidak lagi memiliki kewajiban dunia seperti saat anak-anaknya telah membentuk keluarga sendiri.

Masa Wanaprastha merupakan periode di mana individu fokus pada persiapan mental dan fisik untuk mencapai kesatuan dengan Hyang Widhi.

Dalam konteks ini, tujuan hidup selama masa Grhasta adalah mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk melepaskan ikatan dengan dunia material dan lebih mendalam pada perjalanan rohaniah.

Melalui tahapan ini, individu diharapkan dapat mengevaluasi makna dan tujuan hidupnya, menjalani refleksi mendalam, dan mempersiapkan diri untuk fase selanjutnya yang lebih ditujukan pada pencapaian kedamaian batin dan spiritualitas yang lebih mendalam.

Dengan melepaskan kewajiban dunia, individu pada masa Wanaprastha memiliki kesempatan untuk lebih mendalami nilai-nilai spiritual dan mengarahkan fokus hidupnya menuju pencapaian tujuan rohaniah yang lebih tinggi.

4. Sanyasin

Sanyasin menjadi puncak dari empat tahapan dalam Catur Asrama, di mana individu sepenuhnya melepaskan diri dari pengaruh dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewa Putu Wijana Astrawan

Tags

Terkini

Terpopuler

X