Origen, seorang cendekiawan asal Aleksandria, menjadi sumber pertama yang mencatat bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, karena permintaannya untuk menderita dengan cara tersebut.
Salib terbalik, dalam konteks ini, bukanlah simbol pemujaan setan, tetapi merupakan bagian dari sejarah Kekristenan yang terkait dengan pengorbanan Santo Petrus.
Beberapa pihak Katolik bahkan menggunakan salib ini sebagai simbol rendah hati dan kesadaran akan ketidaklayakan dibandingkan dengan Kristus.