PANDE.co.id - Klenteng Sin Tek Bio, juga dikenal sebagai Vihara Dharma Jaya, merupakan salah satu situs bersejarah yang menakjubkan di Jakarta Pusat.
Bangunan ini sudah dinobatkan menjadi BCB (Bangunan Cagar Budaya) berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 238 Tahun 2022.
Berdiri sejak tahun 1698, klenteng ini didirikan oleh para petani Tionghoa di sebuah kawasan yang dulunya hutan belantara dan rawa-rawa.
Lokasinya yang berada di sekitar Gang Kelinci, Pasar Baru, kini menjadi bagian dari kawasan yang ramai dan modern.
Memasuki klenteng, pengunjung akan disambut oleh dua patung singa penjaga dan bangunan pagoda di bagian depan.
Di atapnya, terdapat dua patung naga dengan mustika di tengahnya, simbol kekuatan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Gantungan lampion merah yang menghiasi langit-langit ruangan menciptakan suasana perayaan yang khas.
Lampion-lampion ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga melambangkan rasa syukur dan pengharapan akan kebahagiaan, keberuntungan, dan rezeki di tahun baru.
Awalnya, Klenteng Sin Tek Bio hanya terdiri dari satu bangunan saja.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan kawasan sekitarnya pada awal abad ke-19, klenteng ini kemudian diperluas menjadi dua bangunan.
Bangunan yang lebih besar ditempati oleh Hok Tek Ceng Sin, yang dikenal sebagai Dewa Bumi dan Rejeki atau Dewa Dagang.
Dewa ini sangat penting bagi masyarakat Tionghoa, terutama para pedagang, yang berdoa memohon keberkahan dan keselamatan dalam usaha mereka.
Bangunan kedua ditempati oleh Dewi Kwan Im, yang dipercaya sebagai dewi penolong di saat-saat sulit.
Dewi Kwan Im adalah salah satu dewi yang paling dihormati dalam tradisi Tionghoa karena kebaikan dan kasih sayangnya.