Gereja Ayam juga memiliki jam antik yang menggerakkan lonceng berdiameter 70 cm bertuliskan AH Van Bergen Azin.
Untuk melihat jam tua ini, pengunjung harus menaiki tangga terjal setinggi lebih dari 10 meter.
Meskipun jam ini pernah rusak, ia sempat diperbaiki di negara asalnya, Belanda, dan masih berfungsi hingga kini.
Simbol Toleransi Dan Persatuan
Gereja Ayam bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol toleransi dan persatuan antar umat beragama di Jakarta.
Kisah pembangunan gereja ini menunjukkan bagaimana komunitas dengan latar belakang agama dan etnis yang berbeda dapat bekerja sama untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.
Hingga saat ini, Gereja Ayam tetap menjadi saksi bisu sejarah dan simbol keberagaman yang patut dijaga dan dilestarikan.