PANDE.co.id - Ketika berkunjung ke Bali, penting untuk memahami bahwa beberapa kata yang mungkin biasa diucapkan dalam bahasa lain ternyata memiliki makna yang sangat berbeda dalam bahasa Bali.
Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan situasi yang tidak menyenangkan.
Berikut adalah beberapa kata yang sebaiknya dihindari saat di Bali beserta penjelasannya.
1. Katuk
Di banyak daerah di Indonesia, "katuk" dikenal sebagai nama sayur yang sering digunakan dalam berbagai masakan.
Namun, di Bali, kata "katuk" memiliki makna yang sangat berbeda dan tidak layak diucapkan sembarangan.
Dalam bahasa Bali, "katuk" berarti bersetubuh atau bersenggama.
Menggunakan kata ini dalam percakapan sehari-hari bisa menimbulkan kesalahpahaman yang serius.
2. Cicing
Dalam bahasa Sunda, "cicing" berarti diam atau menyuruh seseorang untuk diam, meskipun dalam bahasa Sunda kata ini termasuk kasar.
Namun, di Bali, "cicing" memiliki arti yang jauh berbeda dan juga kasar.
Dalam bahasa Bali, "cicing" berarti anjing.
Sebaiknya gunakan kata "kuluk" yang merupakan bahasa halus untuk menyebut anjing di Bali agar tidak menyinggung perasaan orang lokal.
3. Kenyang