kultur

Mengenal Dua Patih Tangguh Dari Kerajaan Bali Kuno, Gajah Mada Pun Gentar!

Sabtu, 25 November 2023 | 19:50 WIB
Patung Pasung Gerigis (kiri) dan Kebo Iwa (kanan), dua patih tanggung Kerajaan Bedahulu. (Srikarangbuncing.com)

Sebenarnya, Kebo Iwa sangat membuat takut Gajah Mada.

Gajah Mada paham betul akan kekuatan Kebo Iwa, yang jika dilawan dengan cara duel, maka Gajah Mada akan kalah.

Akhirnya, Gajah Mada menggunakan siasat dengan berpura-pura berdamai dengan Raja Bedahulu.

Ia mengundang Kebo Iwa ke Majapahit dan menawarkan perkawinan dengan seorang putri dari Lemah Tulis sebagai lambang persahabatan antara kedua kerajaan.

Namun, setibanya di Majapahit, Kebo Iwa malah dibunuh.

Gugurnya Kebo Iwa memudahkan ekspedisi penaklukan Bali yang dipimpin oleh Adityawarman, seorang panglima berdarah Singhasari (Jawa Timur) dan Dharmasraya (Sumatera Barat) pada tahun 1343.

Pasung Gerigis

Pasung Gerigis, seorang patih senior asal Desa Tengkulak, Gianyar, merupakan figur senior dalam kehidupan Kebo Iwa, yang juga bertindak sebagai mentornya.

Keprawiraannya dalam pertempuran membuatnya terkenal, dengan keahlian di bidang siasat pertempuran dan kepemimpinan.

Salah satu kekuatannya berasal dari warisan pusaka, yaitu keris Ki Padang Lembu.

Lahir sebagai putra Sri Empu Indra Cakru, seorang mpu terkemuka dengan pasraman di puncak bukit Gamongan (kini dikenal sebagai Lempuyang), Pasung Gerigis memiliki latar belakang yang kaya akan tradisi keilmuan.

Setelah Kebo Iwa meninggal akibat tipu daya Gajah Mada, Pasung Gerigis memimpin pasukan Bali melawan ekspedisi militer Majapahit pada tahun 1343.

Meskipun terlibat dalam perang sengit, Pasung Gerigis akhirnya ditawan.

Keberhasilan penangkapannya mengakibatkan melemahnya perlawanan rakyat, dan Bali pun menjadi bawahan Kerajaan Majapahit.

Setelah Kerajaan Bedahulu tunduk di bawah Kerajaan Samprangan, kerajaan dari Bali yang merupakan bawahan Majapahit, Pasung Gerigis memilih untuk bergabung dalam pemerintahan.

Halaman:

Tags

Terkini