PANDE.co.id - Rusia melancarkan serangan ke negara tetangganya, Ukraina, pada 24 Februari 2022, memicu konflik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun dan melibatkan banyak negara.
Dalam konflik berkepanjangan ini, banyak nyawa yang telah hilang.
Namun, kerugian lainnya yang tak kalah memilukan adalah rusaknya bangunan bersejarah dan berhubungan dengan pendidikan dan kebudayaan.
UNESCO, sebuah organisasi di bawah naungan PBB yang fokus pada masalah pendidikan, sejarah, dan kebudayaan di seluruh dunia, telah melakukan pencatatan terhadap kerusakan yang terjadi pada bangunan-bangunan di Ukraina yang terkait tanggung jawabnya.
Mereka melakukan penilaian awal kerusakan terhadap properti budaya ini dengan menggunakan sumber-sumber kredibel.
UNESCO juga tengah mengembangkan mekanisme untuk mengkoordinasikan dan mengumpulkan data secara independen di Ukraina, termasuk analisis citra satelit, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Konvensi Den Haag tahun 1954 untuk Perlindungan Kekayaan Budaya dalam Situasi Konflik Bersenjata.
Sejak dimulainya serangan pada 24 Februari 2022 hingga 18 Oktober 2023, UNESCO mencatat bahwa 124 situs keagamaan, 110 bangunan bersejarah dan seni, 28 museum, 19 monumen, 13 perpustakaan, dan 1 gedung arsip di Ukraina mengalami kerusakan.
Secara wilayah, dampak terbesar terjadi di beberapa oblast (regional) dan kota, di antaranya Donetsk dengan kerusakan pada 85 situs, Kharkiv dengan 55 situs, Kyiv dengan 39 situs, dan Luhansk dengan 33 situs yang rusak.
Tidak hanya itu, wilayah Chernihiv mengalami kerusakan pada 19 situs, Odessa 17 situs, Sumy dan Zaporizhzhya masing-masing 12 situs.
Selain itu, Mykolaiv dan Kherson juga mengalami kerusakan pada masing-masing 8 situs, Zhytomyr dengan 3 situs, Vinnytsya dengan 2 situs, dan Dnipropetrovsk serta Lviv dengan masing-masing 1 situs yang terdampak.