SOLO, PANDE.co.id - Batik Solo memancarkan pesona uniknya yang berbeda dari saudaranya di Yogyakarta.
Dari corak garisnya hingga makna filosofis dalam motifnya, batik Solo memegang identitas khasnya yang sangat berharga.
Bandingkan dengan batik Yogyakarta, batik yang dikenal sebagai batik keraton ini memiliki ciri khas unik.
Corak garisnya cenderung lebih tipis dan kecil. Motifnya sering menggunakan latar berwarna coklat atau warna gelap.
Ini melambangkan kerendahan diri, kesederhanaan, dan keterikatan dengan alam.
Di samping itu, batik Solo memiliki beragam motif dengan makna filosofis masing-masing.
Motif-motif batik Solo memiliki makna yang mendalam, dan setiap motif mewakili nilai-nilai yang berbeda.
Beberapa motif terkenal meliputi parang, barong, kawung, dan sawat yang biasanya hanya dipakai oleh raja dan keluarganya lantaran nilai sakralitasnya.
Sebagai contoh, motif Sidomukti yang melambangkan kesejahteraan, harapan, dan kemuliaan.
Ada juga motif parang yang menggambarkan semangat yang tak pernah padam, serta banyak motif lainnya yang juga memiliki ciri khas.
Sebagai Kota yang memproduksi batik, kegiatan membatik Solo juga menjadi bagian dari budaya sehari-hari di Kota Surakarta.
Jika Kamu ingin menjelajahi keindahan batik Solo secara mendalam, Kamu bisa mengunjungi Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampong Batik Kauman.
Di Kampung Laweyan, proses membatik telah menjadi budaya sehari-hari yang turun-temurun.