kultur

Perjalanan Promosi Batik dan Pengakuannya di Dunia

Senin, 2 Oktober 2023 | 19:00 WIB
Ilustrasi Batik. (Pexels.com/ Hadi Saerani)

 

JAKARTA, PANDE.co.id – Kehadiran batik sebagai identitas nasional tidak terlepas dari pengakuan dunia.

Dalam Journal of International Studies, batik menjadi bagian dari warisan budaya dunia.

Upaya ini tidak terlepas dari peran pemerintah dan aktor non pemerintah seperti Yayasan Kamar Dagang Indonesia (KADIN).

Pihak-pihak itu yang turut serta mendaftarkan batik untuk menjadi bagian dari warisan dunia tak benda milik UNESCO.

Enam tahun setelah batik diakui dunia, pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden pada 2 Oktober 2009.

Dengan demikian, hal ini menjadikan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia. Ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengangkat harkat dan martabat batik.

Beberapa dekade lalu, pemerintah juga telah mengupayakan hal tersebut melalui beberapa cara.

Pada tahun 1994, Presiden Suharto bahkan menjadikan batik sebagai busana resmi untuk delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang dilaksanakan di Bogor.

Saat itu, batik dirancang khusus sesuai dengan konteks kegiatan. Perancangnya adalah Iwan Tirta.

Upaya Suharto ini menjadi sarana promosi batik kepada khalayak dunia.

Sekitar 20 tahun kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengenakan batik setiap hari Jum’at.

Cara ini membuat batik menjadi lebih dikenal di kalangan masyarakat Indonesia sebagai suatu busana yang bersifat formal.

Beberapa langkah ini menjadi bagian dari penanda sejarah batik di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini