Senin, 22 Desember 2025

Sejarah Panjang Gedung Menteng 31 Pasca Kebangkrutan Hotel Schomper

Photo Author
- Minggu, 19 November 2023 | 19:10 WIB
Gedung Joang 45 (museum.kemdikbud.go.id)
Gedung Joang 45 (museum.kemdikbud.go.id)

PANDE.co.id - Gedung Menteng 31, yang kini dikenal sebagai Museum Joang '45, memiliki perjalanan sejarah yang menarik setelah Hotel Schomper bangkrut akibat dampak Perang Dunia II.

Menurut buklet Pameran Jejak Memori: Kisah Hotel Dari Menteng 31, hotel yang terletak di Menteng 32 itu dijual kepada organisasi kepemudaan AMVJ pada 1940.

Pada tahun 1941, likuidasi NV Mercurius dan NV Carpe Diem menambah babak baru dalam sejarah gedung ini.

Keputusan Raad van Justitie Batavia pada 26 Maret 1941 menyatakan bangkrutnya NV Mercurius, bekas pengelola Hotel Schomper.

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Gedung Menteng 31 jatuh ke tangan Ganseikanbu Sadenbu, Badan Propaganda Jepang.

Bangunan ini kemudian diubah menjadi asrama yang dikenal dengan nama Asrama Menteng 31, menampung sekitar 50 pemuda, di antaranya Sukarni, Chaerul Saleh, Adam Malik, B.M. Diah, Asmara Hadi, A.M. Hanafi, dan Wikana.

Pada 1943, pemuda-pemuda ini membentuk Barisan Pelopor dengan tugas mengawal Soekarno sebagai Ketua Putera (Pusat Tenaga Rakyat), yang dibentuk oleh Badan Pertahanan Jepang.

Namun, pada 1944, Jepang membubarkan Putera, dan gedung ini beralih fungsi menjadi markas Jawa Hokokai, lembaga yang mempersiapkan rakyat Jawa untuk Perang Asia Timur Raya melawan Sekutu.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 22 Agustus 1945, para pemuda Indonesia merebut kembali Gedung Menteng 31 dari tangan Jepang.

Mereka bergabung dengan Comite van Actie dan merencanakan pembentukan Angkatan Pemuda Indonesia (API).

Tujuan mereka adalah mengambil alih kekuasaan dari Jepang dan mempersiapkan rapat raksasa di Lapangan Ikada.

Selanjutnya, Gedung Menteng 31 mengalami serangkaian perubahan fungsi, termasuk menjadi asrama pekerja wanita, Kantor Kementerian Pengarahan Tenaga Rakyat (1957-1960), Kantor Dewan Harian Nasional Angkatan '45 (1960-1965), dan markas Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia Jakarta Raya.

Antara tahun 1968 dan 1972, bangunan ini menjadi pusat kegiatan Veteran Angkatan '45 sebelum akhirnya, pada 19 Agustus 1974, berubah menjadi Museum Joang '45.

Sebagai saksi bisu sejarah perjuangan bangsa, Gedung Menteng 31 terus memancarkan semangat patriotisme dan kebangsaan melalui koleksi-koleksi berharga yang terdapat di dalam Museum Joang '45 hingga saat ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ryan Vender Liwe

Tags

Terkini

Terpopuler

X