PANDE.co.id - Dalam dunia kuliner Indonesia, daging kambing seringkali mendapat predikat sebagai penyebab tingginya tekanan darah.
dr. Tirta, seorang dokter sekaligus selebgram, dengan tegas membantah anggapan ini sebagai mitos belaka.
Anggapan ini ia ungkapkan pada unggahan instagram @dr.tirta bersama @pengpenggpeng pada 29 November 2023.
Menurut dr. Tirta, pandangan bahwa daging kambing, seperti sate, tongseng, tengkleng, dan gulai, dapat meningkatkan tekanan darah sebenarnya adalah pemahaman yang keliru.
Jawaban atas asumsi ini, menurutnya, sangatlah jelas—yaitu mitos.
"Jadi, yang membuat daging kambing (sate, tongseng, tengkleng, dan gulai) mendapat reputasi buruk adalah komponen garam dan kecap yang digunakan secara berlebihan," ujar dr. Tirta.
Ia menekankan bahwa semua jenis makanan dengan rasa yang kuat dan tinggi kadar garam memiliki risiko yang tinggi bagi kesehatan.
Penting untuk diingat bahwa masalah bukanlah pada daging kambing itu sendiri.
Sebenarnya, daging kambing memiliki nilai gizi yang baik dan tinggi protein, bahkan melebihi daging sapi.
dr. Tirta menegaskan bahwa daging kambing sebenarnya sangat sehat dan dapat menjadi bagian penting dari pola makan yang seimbang.
"Sudah gulai, tongseng, santan, kasih kecap, kasih garam. Begitu naik tensi, enak. Yang disalahin kambingnya. Daging kambing itu korban fitnah," tambah dr. Tirta dengan nada tegas.
Ia menyoroti bahwa jika ada peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi hidangan tersebut, penyebabnya lebih terletak pada penggunaan garam dan kecap yang berlebihan, bukan pada daging kambing itu sendiri.
Dalam mengakhiri pernyataannya, dr. Tirta memberikan saran praktis kepada masyarakat: "Makanya, kalau sudah tahu terlalu asin, jangan makan berlebihan."
Ia menekankan pentingnya kesadaran akan pola makan yang sehat dan seimbang sebagai kunci utama dalam menjaga kesehatan tubuh.