PANDE.co.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Nadlifah, mengingatkan Pemerintah terkait penyebaran nyamuk Wolbachia agar tidak menimbulkan penyakit baru.
Program ini awalnya dirancang untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah dengue (DBD), namun perlu dilakukan tinjau ulang untuk memastikan bahwa tidak muncul penyakit baru sebagai dampak samping.
Menurut Nur Nadlifah, dalam kunjungannya ke Bali, Komisi IX telah mendapatkan penjelasan tentang bagaimana nyamuk Wolbachia digunakan untuk mengendalikan kasus DBD.
Meskipun potensi mengurangi populasi nyamuk pembawa virus DBD adalah langkah positif, masih diperlukan penjelasan lebih detail dari Kementerian Kesehatan terkait dampak samping yang mungkin terjadi, seperti potensi munculnya penyakit seperti chikungunya.
Politisi Fraksi PKB ini menekankan pentingnya seriusnya Kementerian Kesehatan dalam menangani kasus DBD.
Selain itu, ia meminta agar pihak kesehatan terus mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus melalui nyamuk Aedes Aegypti.
"Meskipun urusan nyamuk tidak pernah berhenti, terutama di negara tropis seperti Indonesia, penanganan demam berdarah harus dilakukan dengan teliti dan tuntas. Masyarakat perlu memahami cara pencegahannya agar dapat mempersiapkan diri dan melakukan mitigasi sendiri," ujar Nur Nadlifah.
Dengan demikian, sambil terus mengembangkan metode baru seperti penyebaran Wolbachia, penting bagi pemerintah dan kementerian terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi kasus DBD tetapi juga tidak menimbulkan masalah baru dalam bentuk penyakit lain.
Harapan terbesar adalah dapat menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman DBD tanpa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.