PANDE.co.id - Olahraga telah menjadi gaya hidup yang diminati oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.
Mereka gemar mengeksplorasi berbagai jenis aktivitas fisik, mulai dari sepak bola, catur, basket, voli, hingga gym.
Namun, di antara beragam olahraga tersebut, gym sering dianggap kontroversial terutama dalam hal pertumbuhan tinggi badan anak-anak dan remaja.
Beberapa orang awam percaya bahwa gym, terutama latihan mengangkat beban yang intens, dapat menghambat pertumbuhan tulang pada usia dini.
Mitos ini berakar pada kekhawatiran bahwa aktivitas angkat beban dapat merusak lempeng epifisis dan mengakibatkan ketinggian badan yang tidak optimal.
Namun, menurut Adinda Rizki di Gramedia.com, ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa keyakinan ini sebatas mitos semata.
Tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim bahwa olahraga angkat beban dapat membuat anak menjadi pendek.
Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa cedera pada lempeng epifisis pada masa kanak-kanak dan remaja dapat pulih tanpa menghambat pertumbuhan tulang.
Penting untuk dicatat bahwa pertumbuhan tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan gizi yang seimbang dan olahraga teratur.
Setiap individu memiliki peluang untuk mencapai tinggi badan ideal, dengan asumsi bahwa faktor-faktor tersebut mendukung.
Selain itu, faktor genetik juga turut berperan dalam menentukan tinggi badan seseorang.
Jadi, jika Anda memiliki minat dalam gym, tidak perlu khawatir bahwa hal tersebut akan menghambat pertumbuhan tinggi badan Anda.
Dukungan asupan gizi yang baik dan konsistensi dalam berolahraga justru akan membantu pertumbuhan tulang mencapai potensi maksimalnya.
Ingatlah, gym bukanlah penghalang, melainkan bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia.
