Senin, 22 Desember 2025

Peran Hari Toilet Sedunia Dalam Melawan Krisis Kesehatan Publik Dan Meningkatkan Kesadaran Sanitasi Global

Photo Author
- Minggu, 19 November 2023 | 15:00 WIB
Logo Hari Toilet Sedunia yang diperingati pada 19 November. (AsosiasiToilet-Indonesia.org)
Logo Hari Toilet Sedunia yang diperingati pada 19 November. (AsosiasiToilet-Indonesia.org)

PANDE.co.id - Pada tahun 2013, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengesahkan Hari Toilet Sedunia sebagai hari internasional melalui Resolusi PBB A/67/L.75.

Hari Toilet Sedunia bertujuan sebagai kampanye untuk memberikan motivasi dan menggerakkan penduduk dunia dalam memahami pentingnya sanitasi.

Program ini pertama kali diinisiasi oleh World Toilet Organization pada tahun 2001, dengan tujuan meningkatkan kesadaran global mengenai isu sanitasi, dan diperingati setiap tanggal 19 November.

Sejak pendiriannya, Hari Toilet Sedunia telah berkembang dan mendapatkan pengakuan dari mitra-mitra global, dan baru diakui oleh PBB pada tahun 2013.

Isu sanitasi yang buruk terus menjadi perhatian berbagai lembaga dunia yang memperhatikan masalah ini.

Menurut UNICEF dan WHO pada tahun 2015, sekitar 2,4 miliar orang, atau satu dari tiga penduduk dunia, mengalami keterbatasan akses ke fasilitas sanitasi.

Kurang dari 1 miliar orang masih melakukan buang air besar di tempat terbuka.

Akibatnya, penyakit seperti diare, schistosomiasis, dan malagizi menyebar, terutama pada anak-anak melalui kondisi yang disebut enteropati lingkungan, yang disebabkan oleh praktik buang air besar di tempat terbuka.

Terkait dengan kondisi sanitasi yang buruk, sebuah jurnal kesehatan Eropa bernama TMIH (Tropical Medicine and International Health) menyatakan bahwa sekitar 58% kasus diare disebabkan oleh air tidak sehat, sanitasi yang buruk, dan perilaku tidak higienis.

Fenomena ini membawa risiko serius bagi orang tua dan anak-anak di berbagai belahan dunia.

UNICEF, WHO, dan Bank Dunia melaporkan dalam "Level and Trends in Child Mortality" bahwa selama tahun 2013, lebih dari 340.000 anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang tidak higienis.

Penyediaan fasilitas sanitasi telah terbukti efektif dalam mengurangi tingkat penyakit diare anak-anak sebesar 7–17%, serta menurunkan tingkat kematian sebesar 5–20%.

Pentingnya memisahkan kotoran manusia dari kontak langsung dengan manusia dan lingkungan juga berarti perlindungan dari penyakit-penyakit tersebut.

Penyediaan akses ke fasilitas toilet dasar dapat mengurangi penyebaran penyakit hingga dua kali lipat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Vender Liwe

Tags

Terkini

Terpopuler

X