Aksinya ini bahkan menarik perhatian para pembalap internasional.
Termasuk Fabio Quartararo, yang mencoba menirukan gerakannya.
Kontroversi Di Aceh Dan Penolakan Ritual Mbak Rara
Meskipun keahliannya sebagai pawang hujan diakui di berbagai acara besar, tidak semua pihak menerima kehadiran Mbak Rara dengan baik.
Salah satu peristiwa yang menimbulkan kontroversi adalah saat ia diundang untuk menangani cuaca di acara Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh.
Kehadiran Mbak Rara di Aceh menuai reaksi keras dari masyarakat setempat yang mayoritas memegang teguh syariat Islam.
Kontroversi ini memuncak setelah sebuah video yang memperlihatkan Mbak Rara sedang melakukan ritual di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Mbak Rara terlihat membawa sesajen dan menengadahkan kepala ke langit.
Sebuah tindakan yang memicu protes dari masyarakat Aceh yang menganggap ritual tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama islam.
Tindakan Pemerintah Aceh Dan Pemulangan Mbak Rara
Respon terhadap aksi ritual Mbak Rara di Aceh tidaklah menunggu lama.
Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, segera mengambil tindakan dengan memanggil penanggung jawab proyek Stadion Harapan Bangsa.