event

Klub Tempo Doeloe Gelar Workshop Kepemanduan Wisata Sejarah Jakarta, Membangun Kapasitas Pemuda Menjadi Pemandu Profesional

Kamis, 13 November 2025 | 11:48 WIB
Para peserta workshop beserta panitia dan pemateri dalam sesi foto bersama di Ruang Teater, Museum Sejarah Jakarta. (Klub Tempo Doeloe)

Melalui materinya, Rafi menyoroti pentingnya keseimbangan antara pengetahuan akademik dan kemampuan lapangan, agar pemandu tidak hanya fasih berbicara, tetapi juga mampu menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

Peserta dari Berbagai Latar Belakang, Bukti Antusiasme Generasi Muda

Antusiasme terhadap kegiatan ini terbilang tinggi. Dari total 141 pendaftar melalui akun Instagram resmi @klubtempodoeloe, hanya 25 peserta terpilih yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop secara langsung.

Para peserta datang dari berbagai SMK dan kampus kepariwisataan se-Jakarta, serta lintas jurusan non-pariwisata seperti ilmu sejarah, ekonomi, dan komunikasi dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Mercu Buana, Universitas Negeri Jakarta, bahkan ada pula yang hadir dari Universitas Diponegoro, Semarang.

Keragaman latar belakang peserta tersebut menciptakan suasana belajar yang dinamis.

Diskusi berjalan interaktif, dengan banyak pertanyaan terkait praktik lapangan, etika pemanduan, serta strategi pengembangan karier di industri wisata sejarah dan ekonomi kreatif.

Menurut Lazuardi Iman, Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Kabid Hubungan Masyarakat KTD, kegiatan ini dirancang untuk memberikan ruang pembelajaran yang aplikatif dan berorientasi pada masa depan.

"Acara ini dibentuk untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus keterampilan peserta dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami ingin generasi muda Jakarta punya kepercayaan diri dan kompetensi untuk berkiprah secara profesional di dunia pemanduan wisata, terutama wisata sejarah yang punya nilai edukatif tinggi," jelasnya.

Lazuardi Iman, Ketua Pelaksana Workshop Kepemanduan Wisata Sejarah Jakarta dalam sambutannya. (Klub Tempo Doeloe)

Iman menambahkan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan jaringan kolaboratif antar mahasiswa, pelajar, dan komunitas, agar lahir pemandu-pemandu muda yang tidak hanya kompeten, tapi juga cinta terhadap kotanya sendiri.

Pelatihan yang Menumbuhkan Kesadaran Kolektif

Selain memperkuat keterampilan teknis, workshop ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian sejarah dan kebudayaan Jakarta.

Salah satu peserta workshop ketika sedang melalukan praktek pemanduan wisata di Museum Sejarah Jakarta. (Klub Tempo Doeloe)

Melalui metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis pengalaman, peserta diajak untuk melihat pemanduan wisata bukan sekadar profesi, melainkan bagian dari gerakan kebudayaan yang mempertemukan masa lalu dengan masa kini.

Rinus menegaskan bahwa pemandu wisata sejarah memiliki peran penting dalam menjaga ingatan publik.

"Ketika seorang pemandu bercerita dengan cinta dan tanggung jawab, ia sebenarnya sedang menjaga sejarah tetap hidup di hati orang-orang yang mendengarnya," ujarnya di akhir sesi pelatihan.

Halaman:

Tags

Terkini